Desi Fatma

Penilik Pendidikan Anak Usia Dini pada Dinas Pendidikan Kota Solok Sumatera Barat. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Si Merah yang Ramah

Si Merah yang Ramah

Tantangan hari ke-173

#TantanganGurusiana

Siang ini si merah berjalan dengan tergesa-gesa. Ia hanya menyapa teman-temannya dengan senyum kecil saja. Biasanya ia akan menyalami dan memeluk setiap semut yang berpapasan dengannya. Namun siang ini ia tidak melakukannya. Ia terlihat berbeda. Jalannya pun sangat cepat sekali, lebih tepatnya berlari.

“Hai, Merah kenapa kamu terburu-buru ?” sapa Lulu sambil mengulurkan tangannya.

“Hai, Lulu,” balas Merah sambil terus berlari tanpa menyambut uluran tangan Lulu.

Lulu adalah sahabat Merah. Mereka selalu bermain dan mencari makanan bersama.

“Ada apa dengan Merah? Kenapa ia tidak mau berjabat tangan denganku?” Lulu merasa heran dan sedih dengan sikap Merah.

Lulu pun melanjutkan langkahnya. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan teman-temannya yang lain. Mereka sedang bergerombol, sepertinya ada hal penting yang sedang mereka diskusikan.

Ternyata mereka sedang membicarakan sikap Merah yang tiba-tiba berubah. Merah yang mereka kenal adalah semut kecil yang sangat ramah dan sopan. Tapi kenapa hari ini ia bersikap aneh dan tidak mau berjabatan tangan dengan semut lainnya?

Sejak kejadian kemarin, Lulu tidak mau lagi bertemu dengan sahabatnya tersebut. Ia merasa kecewa dengan sikap Merah. Namun ibu Lulu menasehatinya agar memaafkan Merah. Menurut kabar yang didengar ibunya, Merah sedang sakit. Lulu menyesal telah berburuk sangka pada Merah.

“Lulu ke rumah Merah dulu ya, Bu,” pamit Lulu pada ibunya.

Lulu pun berjalan ke rumah Merah, ia ingin meminta maaf pada sahabatnya tersebut. Sesampainya di rumah Merah, ada teman-temannya yang lain. Mereka juga mengunjungi Merah yang sedang sakit.

“Maafkan sikapku kemarin ya, teman-teman. Aku tidak bisa menyalami kalian satu persatu karena tanganku patah,” ucap Merah sambil memeperlihatkan sebelah tangannya yang dibalut perban.

Ternyata kemarin Merah terburu-buru ke klinik karena tangannya tertimpa batu saat mencari makanan. Lulu dan semut lainnya pun meminta maaf karena telah salah menilai Merah. Mereka pun saling berpelukan dan berjabatan tangan.

Rumahku, 05 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus bun ceritanya. Salam kenal bunda

05 Jul
Balas

Terima kasih, Bu. Salam kenal juga. Sukses selalu

06 Jul

Salamnkenal bu Desi.Kren...karyanya

05 Jul
Balas

Terima kasih, Bu Maria Rosita salam kenal dan sukses selalu

06 Jul

Salam merah... keren

07 Jul
Balas

Salam Pak Andi. Terima kasih. Sukses selalu

08 Jul



search

New Post