Desi Fatma

Penilik Pendidikan Anak Usia Dini pada Dinas Pendidikan Kota Solok Sumatera Barat. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Aku Korban Fitnah Orang-orang Terdekatku

Tantangan Hari ke 61

#TantanganGurusiana

_Aku Korban Fitnah Orang – orang Terdekatku_

_Based on true story_curhatan seorang teman

Namaku Arini. Aku anak ke tiga dari empat bersaudara. Ayah dan ibuku pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Aku adalah seorang staff di salah satu instansi pemerintahan. Tahun ini merupakan tahun ke 13 aku mengabdikan diri di sana. Setelah sekian lama bekerja baru kali ini kinerjaku dipertanyakan. Selama ini pekerjaanku baik-baik saja. Sampai pada saat pembagian tugas tahun ini, aku seperti dipermainkan dan tidak ada kepala seksi (Kasi) yang mau menerimaku sebagai staff.

Kenapa ini terjadi ?

Ternyata ada dua orang teman terdekatku yang menfitnahku. Aku tidak tahu apa alasan mereka. Sampai ada yang terang-terangan mengatakan bahwa aku pernah bekerjasama dengan pimpinan yang lama menggelapkan uang kantor. Selain itu mereka juga menuduhku ikut andil dalam pemindahan salah seorang staff ke instansi lain.

Kejadian dua tahun yang lalu kembali bermain di ingatanku. Saat itu ada pergantian kepala bagian . Seorang wanita yang sebelumnya pernah juga menjabat sebagai salah satu kasi di kantorku. Sebut saja namanya Bu Mumun. Bu Mumun adalah orang yang baik, sayangnya ia sangat mudah dipengaruhi dan dihasut oleh orang lain, termasuk staffnya sendiri. Saat masih menjabat sebagai kasi, Bu Mumun sangat dekat dengan Melly, salah seorang staffnya.

Melly adalah staff yang sudah cukup lama di kantorku. Ia adalah orang kepercayaan bu Mumun. Saat ini Melly sedang ada konflik dengan salah seorang kasi, Pak Fetra. Dimana kasi tersebut sering meminta bantuanku dalam menyelesaikan pekerjaannya. Melly terlihat tidak suka denganku. Saat ini yang menjadi atasan langsungku adalah Bu Mumun.

Melly sering menceritakan yang tidak – tidak tentangku kepada Bu Mumun. Tidak hanya diriku yang diceritakannya, ia juga menjelek – jelekkan Pak Fetra, karena ia pun tidak suka dengan Pak Fetra. Ia menceritakan kalau Pak Fetra dan diriku sering membuat laporan keuangan fiktif. Bahkan Bu Mumun pernah bercerita kepada salah seorang temanku kalau anakku sering sakit karena diberi makan dari uang haram. Memang belakangan ini anakku sering sakit karena pengaruh cuaca yang ekstrim.

Padahal aku tahu persis apa yang dilakukan Bu Mumun dengan keuangan kantor. Ia tidak pernah membelanjakan uang sesuai program. Bahkan ada beberapa item yang tidak dibelanjakan tapi laporan penggunaannya ada. Kemana raibnya uang tersebut ? Aku tah tahu dan tak mau tahu. Ia hanya melihat kesalahan orang lain, dimana kesalahannya sendiri luput dari pandangannya.

Beberapa bulan kemudian, Pak Fetra dan beberapa stafnya sedang mengadakan suatu kegiatan di gedung serbaguna. Awalnya aku ikut ke gedung tersebut atas permintaan Pak Fetra. Namun karena pekerjaanku sangat banyak, aku kembali ke kantor tanpa menunggu acara seelesai. Tidak lama kemudian Pak Fetra pun menyusulku. Tapi wajah beliau terlihat begitu tegang, menahan amarah yang siap meledak. Laki-laki yang kutahu sangat penyabar ini duduk di depanku, diam seribu bahasa. Tapi wajahnya menggambarkan kobaran api yang siap membakar siapa saja. Aku tak berani menegurnya. Aku kembali fokus ke pekerjaanku.

Tiba-tiba beliau berdiri dan langsung menuju ruangan Melly yang berada di seberang ruanganku. Beberapa saat kemudian terdengar keributan dari ruangan tersebut. Ternyata Pak Fetra melabrak Melly yang telah menjelek-jelekkannya kepada Bu Mumun. Aku tak berani mendekati ruangan tersebut, karena aku tidak mau terlibat dengan permasalahan tersebut.

Selang beberapa lama kemudian , Bu Mumun masuk keruangan tersebut. Tanpa aku duga Bu Mumun langsung melabrakku setelah keluar dari ruangan Pak Fetra. Beliau menuduh aku menghasut Pak Fetra untuk melabrak Melly. Padahal aku sama sekali tidak pernah menceritakan kebusukkan Melly kepada siapapun termasuk Pak Fetra. Saat ku konfirmasi kepada Pak Fetra, darimana beliau mendapatkan berita tersebut. Ternyata beliau mendengar langsung laporan dari salah seorang staffnya, Susan. Tapi Bu Mumun tidak mau terima dan tetap menuduh aku yang melakukannya. Kembali nama baikku tercoreng. Padahal aku tidak melakukan apapun. Aku hanya bisa mengurut dada dan tetap bersabar.

Saat libur panjang, aku dan teman-temanku termasuk Pak Fetra melakukan dharmawisata ke Kota Kembang. Kami pergi bersama-sama setelah menyisihkan sebagian gaji yang kami terima setiap bulannya. Namun tersebarlah kabar di kantor kalau kami pergi jalan-jalan dengan uang hasil laporan keuangan fiktif. Begitu dasyatnya fitnah yang mereka lontarkan.

Selain Pak Fetra ada lagi kasi yang lainnya. Ia seorang wanita yang arogan dan otoriter. ia selalu bertindak sesuka hatinya. Siapapun staf yang tidak mau mengikuti keinginanya akan langsung di mutasikan ke bagian lain. Anggi salah seorang korban kearoganannya. Sampai akhirnya ia dimutasikan ke bagian yang dianggap tempat pembuangan staf-staf yang bermasalah. Selain Anggi ada juga Olin dan Defi. Sayangnya pimpinan menerima saja apa yang dilaporkan si wanita tersebut tanpa konfirmasi dengan staf terlebih dahulu. Ia sangat pandai membalikkan fakta, sehingga yang terlihat bersalah adalah staf bukan dirinya.

Disela-sela jam istirahat, Anggi, olin dan Defi selalu menjambangi ruanganku. Mereka akan menumpahkan semua kekesalannya terhadap si wanita tersebut. Sampai ada yang mengatakan kalau ruanganku menjadi tempat biang gosip dan aku sebagai ketuanya. Padahal merekalah yang datang untuk curhat padaku, bukan aku yang mengundangnya. Lagi-lagi namaku tercoreng. Ditambah lagi dengan Sandra, sahabatku yang satu ruangan dengan Melly mengundurkan diri dan atas permintaan pimpinan, ia di tempatkan untuk sementara waktu di ruanganku. Sandra anaknya sangat keras dan agak emosian. Ia suka menceritakan orang-orang di kantorku. Kami kurang respek dengan sikapnya. Ia selalu mencari muka kepada pimpinan. Apalagi dengan pimpinan yang baru sekarang. Dia selalu menceritakan sifat masing-masing staf dan terkesan menjelek-jelekkan. Sebenarnya aku kurang suka bergaul dengannya. Tapi bagaimana lagi aku tidak bisa menolaknya karena ia di tempatkan di ruanganku atas permintaan pimpinan.

Kalau di depan kami ia selalu bercerita kalau ia telah memperjuangkan kami pada pimpinan agar kami tidak di mutasikan atau di pindahkan ke bagian lain. Namun kenyataannya bertolak belakang.

Begitu banyaknya rentetan permasalahan yang terjadi di kantorku. Sampai kami dikejutkan dengan datangnya surat pemindahan kerja atas nama Melly ke Instansi lain. Dan namaku pun dikait-kaitkan dengan kepindahan tersebut. Padahal aku sama sekali tidak pernah mengetahui soal pemindahan tersebut. Memang pernah suatu kali pimpinan memintaku untuk membuatkan surat mutasi atas nama Melly. Sebenarnya Sandralah yang diperintahkan, namun ia tidak bisa membuatnya maka aku yang diminta pimpinan untuk mengerjakannya. Sebagai seorang karyawan yang baik, akupun melaksanakannya. Namun kenapa aku yang disalahakan ?

Sampai puncaknya pada awal tahun ini. Dimana setiap awal tahun akan diadakan pergantian staf. Maka masing-masing kasi diberikan kesempatan untuk menentukan siapa yang akan membantunya setahun ke depan. Aku tidak pernah menolak di manapun di tempatkan. Sayangnya tempat yang baru ini tidak mau menerimaku karena mendengar hasutan-hasutan dari orang-orang sebelumnya. Bahkan yang lebih menyakitkan, teman yang selama kurang lebih 12 tahun bersama pun ikut-ikutan memusuhiku.

Ya Allah apa salah dan dosaku ?

Aku hanya bisa menyerahkan semuanya padaMu.

Saat ini aku akan tetap fokus dengan pekerjaanku dibidang yang baru, meskipun tidak sesuai dengan nuraniku. Semoga ke depannya aku bisa menjalaninya dengan baik. Selagi kita berjalan di jalan yang baik dan benar Insya Allah, Allah akan selalu memberikan petunjuknya.

#TantanganGurusiana61

Rumahku, 15 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hhhmmmm..... Banyak sekali yg terlibat bunda.... Semoga pimpinan kantor tersebut bisa menciptakan suasana yg lebih baik bunda...

21 Mar
Balas

Subhanallah, sebegitunya bekerja di kantoran yah Bund. Aku gak ngerti. Semoga dapat yang terbsik. Sukses dan barakallahu fiik untuk

16 Mar
Balas

Itu kisah teman Bund, ia curhat tentang suasana kantornya.....

16 Mar



search

New Post