Desi Fatma

Penilik Pendidikan Anak Usia Dini pada Dinas Pendidikan Kota Solok Sumatera Barat. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku Hanya Perempuan Biasa (Part 2)

Aku Hanya Perempuan Biasa (Part 2)

Tantangan Hari ke 63

#TantanganGurusiana

"Mas, bukan kamu yang menghamili Anita kan ?" Mas Danu tetap diam.

"Aku mohon Mas, jawab aku!" kataku sambil mengguncang tubuh Mas Danu.

"Mas nggak tahu Dik," jawab Mas Danu kemudian.

"Nggak tahu ? maksudnya bagaimana Mas?" desakku.

"Mas nggak yakin apakah anak yang di kandungan Anita itu anak Mas atau bukan," jelas Mas Danu.

"Kalau memang Mas nggak berbuat, trus kenapa Mas tadi menangis dan terlihat begitu bingung ?" tanyaku.

"Tapi bukti - bukti mengarah kepada Mas, Dik"

"Bukti apa Mas ?" tanyaku dengan penuh kebingungan.

"Kamu masih ingat sebulan yang lalu, Mas menginap di luar kota saat perusahaan membuka cabang yang baru ?" Mas Danu mulai bercerita.

Aku menggangguk. Meskipun ada rasa perih yang bercampur rasa penasaran, aku tetap tenang. Aku tidak mau Mas Danu semakin tertekan.

Mas Danu kembali melanjutkan ceritanya. Malam itu, perusahaan merayakan pembukaan cabang dengan mengadakan pesta di hotel tempat mereka menginap. Mereka berpesta hingga larut malam. saat bangun pagi, Mas Danu sangat terkejut karena berada dalam satu kamar bersama Anita yang masih tergolek di sampingnya. Ia tidak tahu siapa yang membawanya ke kamar. Setelah meminum jus jeruk yang diberikan Pak Brata semalam, ia merasakan kantuk yang sangat berat. Namun ia masih samar-samar mendengar suara Anita, yang duduk di sampingnya.

Air mataku meluncur membasahi pipi. Hatiku hancur membayangkan suamiku pernah tidur seranjang dengan wanita lain.

"Maafkan Mas, dik Mas khilaf" ucap Mas Danu.

Kutepis tangan Mas Danu yang berusaha meraih tanganku. Hatiku benar-benar hancur. Kepingan-kepingan itu mulai berserak seiring dengan derasnya air mata.

"Apa yang harus Mas lakukan, Dik ? Pak Brata meminta Mas untuk bertanggung jawab" lanjut Mas Danu sambil meremas rambutnya.

"Apakah Mas mencintai Anita ?" tanyaku sambil menatap manik matanya. Aku ingin melihat kejujuran di dalamnya.

Mas Danu hanya diam.

"Nikahi Anita dan tinggalku aku dan Faris" jawabku sambil berlari ke kamar. Diamnya Mas Danu sudah menjadi jawàban bagiku.

"Tapi dik...." Mas Danu berusaha menahan langkahku. Namun kutepis dengan kasar. Aku berlari menuju kamar, dan mengunci pintu. Mas Danu mengetuknya sambil memanggil namaku. Namun tak kuhiraukan. Hatiku terlanjur sakit mendengar pengakuannya tadi.

Tangis kembali pecah, kudekap mulut agar tangisan ini tidak membangunkan putra semata wayangku yang sedang tidur pulas.

Aku hanya perempuan biasa Mas, aku belum siap untuk berbagi ranjang dengan wanita lain. Tapi teganya kau mengkhianati janji suci yang dulu kau ucapkan. Mungkin ini jalan terbaik untuk kita. Namun kau jangan khawatir, Faris akan tetap memanggilmu ayah meskipun ia hanya bisa memandangi fotomu.

"Maaf, bisa lihat tiketnya Mbak" Kondektur bis membuyarkan lamunanku.

Hawa sejuk pegunungan mulai terasa saat bis memasuki gerbang kampung. Hamparan padi bak permadani hijau memanjakan mata di kanan dan kiri jalan. Bukit -bukit yang menjulang tinggi seolah menanti kedatanganku. Secercah sinar mentari sore yang menembus kaca memberikan kehangatan yang seakan membawaku ke sebuah tempat yang mampu menghalau semua gundah yang kurasakan.

Selamat tinggal Mas Danu, semoga kau bahagia dengan Anita. Tubuh mungil Faris yang terbungkus selimut berbulu halus kudekap dengan penuh cinta. Inilah buah cintaku bersama Mas Danu.

#TantanganGurusiana63

Rumahku, 17 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

MasyaAllah bagus banget meski sepotong tapi sudah tau kemana arahnya

17 Mar
Balas

Terima kasih Bu Sulfiana, saya masih belajar bu, mohon krisannya....

17 Mar

Apik

18 Mar
Balas

Terima kasih Bu Nur Ratnawati. Sukses selalu

18 Mar

Oce

18 Mar
Balas

Thanks bu...oce juga bu Fauziah

18 Mar



search

New Post