Desi Fatma

Penilik Pendidikan Anak Usia Dini pada Dinas Pendidikan Kota Solok Sumatera Barat. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jujur Siapa Takut

Jujur Siapa Takut

Tantangan Hari Ke-9

#TantanganGurusiana

#Cerita anak

Hari ini cuaca sangat cerah. Dengan mengendarai sepedanya, Gema menuju ke rumah Najwa. Ia akan meminjam buku cerita yang dijanjikan Najwa di sekolah kemarin.

“Assalammualaikum....Najwa..!” Gema mengucapkan salam sambil mengetuk pintu rumah Najwa.

“Wa’alaikumussalam.” Terdengar jawaban Najwa dari dalam rumah.

“Hai Gema.... ayo masuk!” kata Najwa sambil membukakan pintu.

“Terima kasih Najwa” jawab Gema sambil melangkah masuk.

Setelah mempersilahkan Gema duduk, Najwa langsung ke kamarnya untuk mengambil buku cerita yang akan dipinjam oleh teman sekelasya ini.

“Ini Gema, bukunya. Tolong dijaga ya ini buku kesayanganku, hadiah dari ayah” terang Najwa.

“Oke, Najwa. Insya Allah, nanti sore aku kembalikan” jawab Gema.

Setelah menerima buku dari Najwa, Gema langsung pulang karena ingin segera sampai di rumah untuk membaca buku cerita tersebut.

Saat melewati lapangan, Gema melihat Fadil, Habib dan Zahid sedang bermain layangan. Mereka kelihatan sangat asyik sekali. Gema mendekati mereka untuk sekedar menyapa teman-temannya itu.

“Assalammualaikum teman-teman” ucap Gema.

“Wa’alaikumussalam” jawab mereka serentak.

“Hai Gema kamu dari mana, ikut main yuk” ajak Fadil.

“Aku dari rumah Najwa, meminjam buku cerita ini” jawab Gema sambil memperlihatkan buku yang dibawanya.

“Ayo ikut main bersama kami, lagi seru nih” kata Habib.

“Baiklah kalau begitu, aku ikut ya. Tapi aku simpan buku ini di bawah pohon itu dulu ” jawab Gema sambil berlari ke bawah pohon di tepi lapangan.

Gema dan teman-temannya asyik bermain layangan. Mereka tertawa dan sangat senang sekali. Saat mereka asyik bermain seorang anak laki-laki duduk di bawah pohon yang ada di tepi lapangan. Ia ingin melihat anak-anak yang sedang bermain layangan. Saat duduk di bawah pohon, ia melihat buku cerita yang diletakkan Gema tadi.

“Buku siapa ini, kelihatannya masih bagus aku bawa pulang ahh.... biar nanti di rumah aku membacanya” kata anak tersebut sambil melangkah pergi.

Sore pun datang, Gema dan teman-temannya mengakhiri permainan dan langsung beranjak pulang ke rumah masing-masing. Sebelum pulang, Gema berlari ke arah pohon di tepi lapangan untuk mengambil buku Najwa yang diletakkannya tadi. Namun ia tidak menemukan buku tersebut.

Gema mulai panik, apa yang akan dia katakan kepada Najwa kalau buku itu benar-benar hilang. Gema dibantu oleh teman-temannya kembali memeriksa di sekitar pohon, barangkali buku tersebut tertutup semak-semak. Namun hasilnya nihil, buku itu benar-benar telah raib.

“Bagaimana ini teman-teman, bukunya tidak ada. Apa yang harus aku katakan pada Najwa ?” kata Gema dengan wajah sedih.

“Sebaiknya kamu berterus terang saja Gema, katakan saja apa yang sebenarnya terjadi” jawab Habib.

“Tapi... kalau Najwa marah dan minta bukunya diganti, bagaimana?” ucap Gema bimbang.

“Kamu harus berani bertanggung jawab Gema, jujur sajalah. Siapa tahu dengan kamu berkata jujur Najwa tidak marah dan memaafkanmu” terang zahid.

Atas saran teman-temannya, Gema akan menceritakan kejadian yang sebenarnya. Semua ini memang salahnya, kurang bertanggung jawab dan lalai dalam menjaga milik orang lain. Ia harus jujur. Ibu selalu berpesan agar selalu berkata jujur. Karena ia takut dosa, berbohong itu kan berdosa, pikirnya.

Saat Gema dan teman-temannya akan beranjak ke rumah Najwa, terlihat dari kejauhan sahabat mereka tersebut sedang berjalan ke arah mereka.

“Hai, Najwa kamu mau kemana ?” sapa Fadil.

“Hai teman-teman, saya mau ketemu Gema” jawab Najwa.

“Bagaimana bukunya Gem, bagus bukan ?“ tanya Najwa kepada Gema.

Dengan wajah tertunduk Gema menjawab “ Maafkan aku Najwa, buku itu hilang sebelum aku sempat membacanya !” kata Gema sambil terus menunduk.

“Apaaa....kenapa sampai hilang, itukan buku kesayanganku... hiks...hiks..”

“Kamu kan tahu itu hadiah dari Ayahku “ ucap Najwa sambil menangis.

“Aku nggak sengaja Najwa. Tadi saat bermain layangan bersama teman-teman, aku meletakkan buku itu di bawan pohon ini, namun sekarang buku itu sudah tidak ada lagi.“

“Maafkan aku..., aku janji akan menggantinya” terang Gema.

“Ternyata ini buku kamu ya...”

“Maaf tadi saya mengambilnya, saya pikir buku ini tidak ada pemiliknya” tiba-tiba seorang anak laki-laki muncul di belakang mereka.

“Alhamdulillah....terima kasih ya” jawab Gema sambil menerima buku yang diberikan anak tersebut.

“Ini bukunya Najwa, Alhamdulillah sudah ketemu” kata Gema sambil menyerahkan buku tersebut kepada Najwa.

Najwa menerima buku yang diberikan Gema. Karena Gema telah berani berkata jujur, maka Najwa meminjamkan buku cerita itu kembali. Gema sangat gembira, dan ia berjanji akan menjaga buku itu dengan baik dan tidak akan ceroboh lagi. Gema sangat bahagia dan senang sekali karena ia telah berani berkata jujur dan ia berjanji akan selalu jujur dan berkata benar.

#TantanganGurusiana

Kantorku, 23 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yah Allah ceritanya keren bunda, cerita dibuat sederhana sesuai usian anak. Ada unsur instrinsik yaitu kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan mau mengakui kesalahan. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah buat bunda Desi Fatma

23 Jan
Balas

Belajar menanamkan nilai karakter kepada anak melalui cerita. Terima kasih untuk kunjungan dan komennya Pak Mulya. Sehat, bahagia dan sukses juga buat Pak Mulya. Barakallah

23 Jan

Barokallah kunci semua keberhasilan adalah jujur, Selamat untuk ibu penilik

23 Jan
Balas

Siap. Terima kasih kunjungannya Pak Haji. Sehat dan sukses selalu. Barakallah

23 Jan

Jempol...... Banyak ragam cerita dirimu syuuttt.... Keren..

23 Jan
Balas

Belajar beberapa gendre yan....hehehe.... sukses selalu untuk dirimu say

23 Jan

Wow, cerita yang ungkapkan jujur dalam hidup. Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 Jan
Balas

Terima kasih Bunda, sehat dan sujses juga Bunda Vivi. Barakallah

23 Jan

keren aunty...aunty is the best..

23 Jan
Balas

You too...thanks fa

23 Jan

Kejujuran akan membuat kita jadi orang yang disukai orang lain, jangan takut berkata jujur walaupun itu pahit.

23 Jan
Balas

Yop, benar sekali bunda. Terima kasih sudah mampir. sukses selalu

23 Jan



search

New Post