Sore itu Pak Guru beserta istri kembali memacu kendaraannya dengan santai menuju Surabaya setelah mengantarkan Mbak Rahma ke Ponpes Darul Ulum Jombang.

Saat menikmati perjalanan sambil mendengarkan alunan lembut suara sang istri yang kembali mengenang perjalanan mereka ke Bali, mobil Pak Guru dihentikan oleh beberapa petugas kepolisian yang sedang melakukan operasi lalu lintas.

Pak Guru dan istri turun dari mobil, melangkah menuju petugas yang memeriksa kelengkapan surat-surat kendraan. Salah satu mobil polisi yang berwarna putih dijadikan sebagai tempat pemeriksaan STNK dan SIM.

Pak Guru mengeluarkan surat-surat yang diminta dari dompet kulit berwarna coklat yang dibelikan sang istri tercinta saat Family Gathering di Bali kemaren.

Alhamdulillah semuanya lengkap. Artinya Pak Guru beserta istri bisa melanjutkan perjalanan kembali. Pak Guru termasuk orang yang telaten, rapi, dan juga merupakan warga negara yang baik, yang selalu mentaati semua peraturan termasuk kelengkapan kendaraan.

Kendaraan telah bergerak sejauh 500 meter. Tiba-tiba seorang petugas kepolisian berseragam lengkap dengan motor gedenya menghentikan laju mobil Pak Guru. Dengan sopan perugas tersebut menanyakan apakah Pak Guru merasa meninggalkan sesuatu saat proses pemeriksaan tadi ?

Pak Guru kembali memeriksa dompetnya. Semuanya lengkap, STNK dan SIM telah kembali diposisinya.

Malihat Pak Guru yang masih bingung memikirkan barang apa yang tertinggal, petugas tersebut menyerahkan sebuah gawai bercasing bunga-bunga. Ternyata itu gawai sang istri.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada petugas yang baik hati tersebut, Pak Guru kembali melanjutkan perjalanan sambil berpikir, kenapa gawai istrinya bisa tertinggal ?

Ternyata oh ternyata...

Istrinya meletakkan gawai tersebut di atas mobil polisi saat Pak Guru meminta tolong sang bunda memasukkan kembali STNK dan SIM kedalam dompetnya, karena ia harus menerima telepon dari salah seorang gurusianer yang ingin memesan buku Antologi Guru Mulya karena Karya.

Setelah memasukkan surat-surat tersebut, sang Istri menyerahkan dompet kepada Pak Guru dan mereka langsung menuju mobil untuk melanjutkan perjalanan. Tanpa disadari, mereka telah melupakan gawai yang tergolek manis diatas mobil polisi.

Ternyata lupa itu tidak memandang waktu, tempat, umur dan jenis kelamin. Siapapun bisa saja lupa meletakkan gawainya. Tapi kita tak perlu menunggu polisi mengantarkan gawai yang tertinggal di atas tempat tidur di kamar sendiri, cukup hubungi anak, istri atau suami.

#kuis Pak Guru

Rumahku, 11 Juli 2019