Jaket Penyebar Warna
Dua hari ini kota kecilku diguyur hujan yang sangat lebat. Matahari pun enggan menampakkan wajahnya.
Hujan mulai membasahi bumi dari subuh. Rasanya tubuh ini tidak ingin beranjak dari peraduan yang hangat. Namun tugas negara dan rumah tangga harus tetap jalan.
Tepat pukul tujuh, aku bersiap-siap untuk berangkat ke kantor yang hanya berjarak kurang lebih lima kilometer dari tempat tinggalku. Kuintip dari balik jendela, ternyata masih menyisakan gerimis-gerimis kecil. Kuputuskan memakai jaket untuk melindungi tubuhku dari terpaan gerimis dan hawa dingin pagi itu. Kupilih jaket berwarna merah yang baru kubeli beberapa waktu yang lalu.
Jaket sudah melekat di tubuh. Dengan Bismillah, kupacu motor matic yang selalu setia menemaniku dalam melaksanakan tugas.
Beberapa menit setelah aku meninggalkan rumah, di tengah perjalanan tiba-tiba turun hujan yang lumayan deras.
Aku terus melanjutkan perjalanan, menurutku tubuhku akan baik-baik saja karena ada jaket yang melindunginya.
Ternyata prediksiku salah, jaketku tak mampu menahan rembesan air hujan yang turun secara keroyokan.
Coba turunnya satu-satu, pasti aman kali yaa...he he he
Alhasil sekujur tubuhku basah. Sempat terpikir untuk kembali pulang, tapi jarak kantorku sudah semakin dekat, kuputuskan untuk terus melanjutkan perjalanan walaupun dengan kondisi basah kuyup.
Sesampainya di kantor, aku langsung menuju finger print untuk meninggalkan bukti kehadiranku. Suasana kantor terlihat masih sepi, baru beberapa karyawan yang datang, mungkin karena hujan. Aku menuju ke ruanganku. Saat kubuka jaket yang sudah basah diguyur hujan, aku terkejut dengan bajuku yang tiba-tiba berubah warna. Baju yang semula berwarna putih cemerlang, menjadi merah seperti warna jaket yang kupakai.
Ya Allah....
Ternyata jaket yang kubeli secara online ini meninggalkan bekas di bajuku. Warnanya luntur. Kerena masih baru dan belum dicuci mungkin, kata temanku.
Mungkin juga yaa....
Atau karena jaket murahan...he he he
Mau tidak mau, rela tidak rela aku harus kembali pulang. Karena aku tidak mungkin bekerja dengan pakaian yang basah dan penuh luntur. Apalagi hari ini aku mendapatkan tugas menjadi juri dalam lomba kreativitas pendidik PAUD
Ini menjadi pelajaran berharga bagiku. Jangan pernah memakai jaket baru yang belum dicuci saat hujan. Kecuali jaketnya mahal dan waterproof.
Dan yang paling utama, selalu sediakan jas hujan.
#edisi curhat
Rumahku, 05 Desember 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan Bu Desi ini sudah bagus. Namun ada beberapa kata yang penulisannya belum benar sehingga perlu dikoreksi. Kata-kata tersebut adalah "mataharipun", "ditengah", "keroyokkan", "turunya", "keruanganku", "berobah", dan "dibajuku". Seharusnya kata-kata tersebut ditulis "matahari pun", "di tengah", "keroyokan", "turunnya", "ke ruanganku", "berubah", dan "di bajuku". Semoga Bu Desi berkenan menerima koreksi ini. Selamat berkarya, semoga sukses.
Alhamdulillah...dapat koreksi dari Pak Edi. Terima kasih Pak. Saya sangat senang tulisan saya dikoreksi agar bisa lebih baik lagi. Sukses selalu Pak Edi. Barakallah
He..he.. Saya juga pernah bunda. Lupa saat dicuci disatukan dengan yang lain alhasil warna pakaian lain juga terpapar karenanya. Tulisan yang renyah bunda. Aku malah seolah ikut berboncengan bareng bunda. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah
Setiap peristiwa akan memberikan pembelajaran yang berharga.Terima kasih kunjungannya Pak Mulya. Sehat, bahagia dan sukses selalu jiga....
Berarti bunda hrs baju baru..hehee
Ambil hikmahnya saja Bunda. Sekalian berbagi dengan penjual baju... terima kasih sudah berkunjung. Sukses selalu
Curhat manis di tengah hujan gerimis...Pengalaman yang sangat berharga Bun...Yang penting badan tetap sehat walau kehujanan...Btw gambar jaketnya bagus lho...hi..hi...Salam sehat dan bahagia Bu Penilik....Barakallah ...
Pengalaman yang tak terlupakan mbakku. Itu jaket tersangkanya mbak..cantik ya...he he he Sukses selalu mbakku...
Ya Allah... Pengabdian memang sebuah perjuangan Sukses dan sehat selalu
Aamiin.... Terima kasih kunjungannya Bunda Anik. Sukses dan sehat juga Bunda
Jadi baju baru ya bun.. warnanya baru.. sebaiknya sedia jas ujan sebelum pergi bun
Iya Bunda, jas hujannya tertinggal di rumah orangtua. Karena awal berangkatnya cuma gerimis makanya cuma pake jaket. Tera kasih kunjungannya bunda. Sehat, bahagia dan sukses selalu.
Curhatan hati yang sangat bagus. Udah dandan cantik, eh terpaksa harus balik ke rumah lagi. Ini menjadi pelajaran buat kita semua. Sukses dan salam kenal.
Iya Bunda, bahkan saya harus mandi lagi...he he he Salam kenal juga bunda. Sukses selalu
Curhatan hati yang sangat bagus. Udah dandan cantik, eh terpaksa harus balik ke rumah lagi. Ini menjadi pelajaran buat kita semua. Sukses dan salam kenal.
Terima kasih sudah berkunjung bunda